Senin, 03 November 2014

  BAB 7
KOMUNIKASI KELOMPOK
Hal terpenting dalam kelompok tidak lah terletak pada seberapa anggota mengatakan sesuatu ,tetapi bagaimana mereka memberikan respon atau anggapan atau tangapan diatanra mereka . jika, misalanya satu orang mengajukan pertanyaan, apa respon yang diberikan angota lainya.
Terdapat empat kemungkinan respon dalam hal ini:
1.menjawabnya
2.menggunakan pertanyaan itu untuk menyampikan pembicaraan baru
3.mengabaikan pertanyaan itu sama sekali
4.diam saja
                Masing-masing jenis tanggapan yang di berikan menciptakan hubungan yang berbeda di antara angota kelompok dari sudut pandang perspektif, interaksi dalam komunikasi sangatlah penting dalam membentuk hubungan (relationship) dan interaksi menetukan tujuan yang ingin di capai.
                Sebenarnya, “peran” hanyalah salah satu bagian dari stuktur kelompok. Kelompok memiliki bentuk dan kita dapat melihat bentuk ini melalui pola-pola interaksi yang terjadi sepanjang waktu. Jika angota lama pergi dan anggota baru masuk, maka struktur kekuasaan dapat berubah, bahkan terkadang secara dramatis.
Analisis proses interaksi
Pada bagian awal bab komunikasi kelompok ini kita akan membahas satu teori klasik yang dinamakan “analisis proses interaksi” yang memberikan pengaruh besar pada teori komunikasi kelompok. Teori ini membahas jenis-jenis pesan yang di sampaikan pada orang dalam kelompok dan bagaimana pesan itu mempengaruhi peran dan kepribadian kelompok.
              
 Menurut bales, analisis proses interaksi terdiri atas enam kategori yaitu :
·         jika masing-masing angota kelompok tidak saling memberikan cukup informasi, maka kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah komunikasi”.
·         Jika masing-masing angota kelompok tidak saling memberikan pendapat maka kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah evaluasi”.
·         Jika masing-masing angota kelompok tidak saling bertanya dan memberikan saran, maka angota kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah pengawasan”
·         Jika masing-masing kelomok tidak bisa mencapai sepakatan maka mereka akan mendapatkan “masalah keputusan”.
·         Jika tidak terdapat cukup dramatisasi maka akan muncul “maslah ketegangan”.
·         Jika angota kelompok tidak ramah dan bersahabat maka akan terdapat”maslah reintegrasi”, yang berarti kelompok itu tidak mampu membangun kembali suatu “perasaan kita” atau kesatuan (cohesiveness) dalam kelompok bersangkutan.
Posisi seseorang  tergantung pada kuadrat di mana orang itu muncul (misal, dominan,bersahabat,dan instrumental).
·         Jika cara berbicara anda cenderung dominan, tidak bersahabat dan emosional maka anda akan dipandang anggota lain sebagai orang yang jahat dan kasar.
·         Jika cara berbicara anda dominan, bersahabat dan instrumental, maka kemungkinan di hargai sebagai pemimpin pekerjaan yang suka menolong
·         Jika anda cenderung penurut , tidak bersahabat dan emosional , maka anda akan di pandang sebagai orang yang suka cemberut dan membawa pengaruh negatif.
Bila tipe atau jenis prilaku semua anggota kelompok dapat di katagorikan seperti ini, maka hubungan dan jaringan yang terbentuk dapat di lihat. Semangkin besar  suatu kelompok, maka semangkin besar kecendrungan terbentuknya kelompok-kelompok yang lebih kecil (subkelompok) dengan anggota yang memiliki nilai-nilai yang sama.

BAB 6

     HUBUNGAN

  Menurut kamus longman pengertian hubungan ( relationship ) adalah “the way in which two people or two groups feel about each other and behave towards each other”(cara dua orang atau dua kelompok merasakan satu dengan lainnya dan cara mereka bertingkah laku satu dengan lainnya.

POLA INTERAKSI HUBUNGAN
      Hubungan bukanlah interaksi yang bersifat statis tetapi memiliki pola-pola interaksi tertentu di mana tindakan dan kata-kata seseorang mempengaruhi bagaimana orang lain memberikan tanggapanyya. Kita akan terus menyesuaikan apa yang kita lakukan dan apa yang kita katakan dengan reaksi orang lain, dan dalam perkembanganya sepanjang waktu hubungan akan memiliki suatu jenis karakter tertentu.

      Gagasan yang dikemukakan Gregory Batseon dan Paul Watzlawick memberikan pengaruh sangat besar dalam pemikiran mengenai hubungan dalam ilmu komunikasi khususnya pada tahun-tahun awal berkembangya sgtudi mengenai komunikasi interpersomal.

      Hubungan komplementer ( complementary relationship ) terjadi jika komunikator memberikan tanggapan dengan arah yang berbeda atau berlawanan. Jika seseorang menunjukan prilaku berkuasa (dominan), maka pihak lainnya bersikap patuh; jika seseorang bersifat argumentatif atau suka mendebat maka pihak lainnya justru berprilaku diam; bila yang satu menerima maka yang lain menolaknya.

      Interaksi yang disebut dengan”pertukaran komplementer” (complementary exchange) terjadi jika salah satu pihak mengungkapkan peryataan tandingan dan pihak lawan bicara menyatakan menerima. Contoh: A berkata kepada B, “ bisa minta tolong. Saya membutuhkan batuan kamu.”dan B menjawab,”tentu saja”.

      Pertukaran simetris (symmetrical exchange) terjadi jika kedua belah pihak memberikan tanggapan yang sama berikut ini :

1) Tandingan/tandingan (contoh: kakak berkata kepada adiknya,”aku ingin kamu membersihkan kamar kita setiap hari” dan si adik menjawab,” aku ingin kakak juga ikut membantu”)

2)Menerima/menerima (contoh: A berkata, “saya capek sekali. Apa yang harus saya lakukan”dan B menjawab,”saya tidak bisa memutuskan.kamu yang memutuskan.”)

3)Netral/netral (contoh: A berkata, “rumah tetangga kita itu tampaknya perlu dibersihkan”dan B menjawab,”ya,jendelanya juga sangat kotor”)

BAB 5

    PERCAKAPAN


Percakapan ( conversation) adalah hal yang lumrah dan rutin. Percakapan adalah kegiatan biasa, bersifat informal dan merupakan bentuk interaksi antara individu yang dilakukan setiap hari, tetapi dalam teori komunikasi percakapan adalah topik penting yang banyak dipelajari para ahli komunikasi.

       Menurut littlejohn dan foss, percakapan dikontrol oleh sejumlah aturan, memiliki struktur dan menunjukan adanya kesatuan(coherence) serta memiliki makna ?

       Percakapan mencakup seluruh bentuk interaksi antara individu seperti mengobrol dengan teman, perbincangan di antara anggota keluarga, pertemuan bisnis, berbicara di telpon, ngbrol di internet, saling mengirim e-mail, bahkan hingga berdebat dan bertengkar. Serta masih banyak contoh lainnya yang mana komunikator menggunakan bahasa dan komunikasi nonverbal untuk berinteraksi satu sama lainnya.

MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN

       Beberapa teori yang berada dalam tradisi sosiopsikologi berupaya menjelaskan mengenai proses percakapan dengan memfokuskan perhatian pada sejumlah faktor atau variabel yang mempengaruhi prilaku orang dalam berinteraksi dengan orang lain. Terdapat dua tema atau topik utama yang menjadi perhatian para ahli teori ( teoritisi) yang berada dalam tradisi ini. 

TEORI MENGURANGI KETIDAKPASTIAN

       Menurut Berger, orang mengalami periode yang sulit ketika menerima ketidakpastian sehingga ia cenderung memperkirakan perilaku orang lain, dan karenanya dia akan termotivasi untuk mencari informasi mengenai orang lain itu. Namun sebenarnya, upaya untuk mengurangi ketidakpastian inilah yang menjadi salah satu dimensi penting dalam membangun hubungan ( relationship ) dengan orang lain.

TEORI MENGELOLAH KETIDAKPASTIAN-KECEMASAN 
      William gudykunst mengembangkan pemikiran berger secara signifikan dengan melihat bagaimana ketidakpastian dan kecemasan itu dalam situasi budaya yang berbeda. Ia menemukan bahwa setiap orang yang menjadi anggota suatu kebudayaan teretntu akan berupayah mengurangi ketidakpastian pada tahap awal hubungan mereka,namun mereka melakukannya dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan latar belakang budayanya.


BAB 4

  INDIVIDU DAN PESAN


TEORI NONVERBAL

Parah ahli mengakui bahwa bahasa dan perilaku manusia sering kali tidak dapat “bekerja sama“ dalam menyampaikan pesan
Randal Harrison mengemukakan istilah “komunikasi nonverbal”telah digunakan sebagai peristiwa sehingga malah membinggungkan.segala hal mulai dari wilayah hewan hingga hingga protokoler diplomatik,dari ekspresi wajah hingga gerakan otot,dari perasaan didalam diri tidak dapat diungkapkan hingga bangunan monumen luar ruang milik publik dari pesan hingga persuasi dengan pukulan tinju,dari tariandan drama hingga kemusik dan gerak tubuh,dari perilaku hingga arus lalulintas.mulai dari kemampuan utnuk mengetahui kejadian yang akan datang hingga kebijakan ekonomi,blok-blok kekuasaan internasional.dari mode dan hobi hingga arsitektur dan komputer analog.dari bau semerbak bungga mawar hingga citarasa daging stik.dari simbol freud hingga tanda astrologis.dari retorika kekerasan hingga retorika penari bugil.

   Menurut Burgoon,kede nonverbal memiliki tiga dimensi yaitu dimensi Semantik,Sintaktik dan Pragmatik

Semantik mengacu pada makna dari suatu tanda.misalnya: seorang ibu dengan wajah cemberut meletakkan jadi tunjuknya didepan bibirnya meminta anda yang sedang mengobrol untuk berhenti bicara karena anak bayinya sedang tidur.

Sintaktik mengacu pada cara pandang disusun atau diorganisasi dengan tanda lainya didalam sistem.misalnya,orang meletakkan jari telunjuknya itu tidak menunjukkan wajah cemberut tetapi mala tersenyum sambil berkata dengan suara lembut,”maaf,ada bayi yang sedang tidur.”disini gerak tubuh,tanda vokal (suara yang lembut),ekspresi wajah dan bahasa menyatu untuk menciptakan makna keseluruhan.

Pragmatik mengacu pada efek atau perilaku yang ditunjukkan oleh tanda,sebagaimana contoh orang meminta anda dian,namun yang pertama anda terima sebagai menunjukkan sikap tidak suka (antipati) kepada anda,sedang yang lainya diterima sebagai sikap yang ramah atau sahabat.

KINESIK
Penggagas studi mengenai kinesik (kinesics) adalah Ray Birdwhistel yang menggunakan linguistik sebagai model bagi study kinesik.



PROSEMIK
Prosemik menggacu pada pengunaan ruang ( space) dalam komunikasi,yaitu studi mengenaibagai mana manusia secara tidak sadar membuat struktur terhadap ruang dimana dia berada.

Hal menentukan tiga tipe dasar ruang sebagai berikut
- Anggota ruang tetap (fixed-feature space) yang terdiri atas benda-benda yang tidak dapat di pindahkan seperti dinding dan kamar.
- Anggota ruang semi tetap (semifixed-feature space) yaitu benda-benda yang dapat dipindahkan seperti prabot.

- Ruang informal (informal space) yaitu wilayah pribadi disekujur tubuh yang bergerak menggikuti tubuh dan menentukan jarak diantara individu.


bab 3

Teori Simbol
                   Teori simbol yang diciptakan Susanne Langer adalah teori trekenal dan dinilai bermanfaat karena mengemukakan sejumlah konsep dan istilah yang biasa digunakan dalam ilmu komunikasi.Suatu “tanda” [sign] adalah suatu stimulus yang menandai kehadian sesuatu yang lain. Misalnya,jika seseorang melatih anjing peliharaannya untuk duduk ketika ia mengatakan, “duduk” maka kata itu adalah tanda bagi anjing untuk duduk. Dengan demikian , suatu tanda berhubungan erat dengan maksud tindakan yang sebenarnya [actual signified action ] .dilangit dapat menjadi tanda hujan, tertawa adalah tanda bahagia , lampu lalulintas menyala merah tanda kendaraan berhenti.Semua hubungan seerhana ini dinamakan signifikasi yaitu makna yang dimaksudkan dari suatu benda.
                     Manusia menggunakan simbol yang terdiri atas satu kata, namun lebih sering kita menggunakan kombinasi sejumlah kata. Makna yang sesungguhnya dari bahasa terdapat pada wacana [ discourse ] dimana kita dapat mengikat sejumlah kata kedalam kalimata dan paragraf.wacana mengatakan “preposisi” yaitu beberapa simbol bersifat kompleks yang menunjukan gambaran dari sesuatu.setiap simbol menunjukan suatu konsep yaitu suatu ide,pola, atau bentuk.menurut Langer konsep adalah makna bersama di antara sejumlah komunikator yang merupakan denotasi dari simbol.sebaliknya gambaran personal, adalah pengertian yang sersifat pribadhi.
                        Simbol menjadi sesuatu yang sentral dalam kehidupan manusia.manusia memiliki kemampuan untuk menggunakan simbol dan manusia memiliki kebutuhan terhadap simbol yang sama pentingnyadengan kebutuhan terhadap makan atau tidur.kita mengarahkan dunia fisik dan sosial kita melalui simbol dan maknanya.Langer memandang “makna” sebagai suatu hubungan yang kompleks diantara simbol,objek,dan orang. Jadi, makna terdiri atas aspek logis dan aspek psikologis. Aspek logis adalah hubungan antara simbol dan eferennya, yang oleh Langer dinamaka “denotasi”.Adapun aspek atau makna psikologis adalah hubungan antara simbol dan orang, yang disebut “konotasi” . jika anda mengatakan “ jaket adalah busana yang dipakai saat cuaca dingin atau hujan,” maka anda tengah menyatakan aspek logis dari simbol “jaket”, yang merupakan makna denotasi.Sebailiknya, jika anda mengatakan, “ Saya tidak suka memakai jaket karena, saya sering merasa gerah,dan juga kota tempat saya tinggal bercuaca panas,”.

                           Langer menyatakan bahwa manusia memilliki kecenderungan yang melekat untuk melakukan abstraksi, yaitu proses membentuk ide umum dari berbagai pengalaman kongkret yang didasarkan ats denotasi detail dalam menggambarkan suatu objek 
BAB 2

     TRADISI TEORI KOMUNIKASI

SEMIOTIKA

Sekarang lihat lagi apakah diantara benda-benda atau objek yang anda pilih itu memiliki tulisan berupa kata-kata,jika yang benda adanda pilih baju kaos ( T-shirt ),maka biasanya terdapat tulisan berupa kata-kata dibagian depan atau di belakangnya,biasa jadi tulisan yang ada di baju kaos itu memberikan makna yang lebih penting bagi anda dari pada kaos itu sendiri.tulisan,benda dan tindakan merupakan simbol ysng memiliki arti bagi seseorang,dan suatu simbol dapat memiliki hubungan dengan simbol lainnya.

Semiotika adalah studi mengenai tanda (signs) dan simbol merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi,tradisi semotika mencakup teori utama yang mewakili objek,ide,situasi,keadaan,perasaan dan sebagainya

Konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika ini adalah “tanda” yang di aritkan sebagai a stimulus something other than itself (suatu stimulus yang mengacu pada sesuatu yang bukan dirinya sendiri)

Menurut jhon powers (1995) pesan memiliki tiga unsur yaitu :
- tanda dan simbol
- bahasa
- dan wacana (discourse)

Konsep tersebut menyatu dalam berbagai teori komunikasi, khususnya teori komunikasi yang memberikan perhatian pada simbol,bahasa dan tingkah laku nonverbal.
Teori modern pertama yang membahas tanda dikemukakan oleh ahli filsafat dari abad ke sembilan Charles Ssaundres Peirce yang dianggap sebagai pendiri semiotika modern.Peirce menyatakan bahwa representasi dari suatu objek di sebut dengan interperentant.
Misal,ketika kita mendengar kata “anjing” maka kita akan mengasosiasikan kata itu dengan hewan tertentu.kata “anjing” itu sendiri bukan;lah binatang,namun asosiasi yang kita buatlah (interpretant) yang menghubungkan keduanya,ketiga elemen tersebut yaitu :
1.tanda,yaitu “anjing”yang terdiri atas sejumlah huruf,atau singkatanya kata”anjing” adalah wakil dari data
2.reperen (reperent).yaitu objek yang tergambar kan oleh kata”anjing”yang terbentuk dalam pikiran kita yaitu hewan berkaki empat
3.makna,yaitu hasil gabungan tanda dan reperen yang terbentuk dalam pikiran.makna “anjing” bagi mereka yang menyukai anjing adalah hewan yang lucu dan menyenagkan.bandingkan dengan makna anjing bagi orang yang teroma karena perna di gigit anjing.

1.SEMATIK

   Sematik membahas tanda berhubungan dengan referennya,atau apa yang diwakili suatu tanda,Semeotika menggunakan dua dunia yaitu “dunia benda” (world of things) dan dunia tanda (world of signs) dan menjelaskan hubungan keduanya.jika kita bertanya,”tanda itu mewakili apa?” maka kita berada didunia semantik.buku kamus,misalnya,merupak referensi sematik.kamus menggatakan kepada kita apa aprti suatu kata atau apa yang diwakiliatau di representasi oleh suatu kata.

2.SINTAKTIK

    Wilayah kedua dalam studi semiotika adalah sintaktik (syntactics) yaitu studi mengenai hubungan diantara tanda,dalam hal ini tanda tidak pernah sendirian mewakili dirinya.tanda adalah selalu menjadI bagian dari suatu sistem tanda yang lebih besar,atau kelompok tanda yang di organisasi melalui cara tertentu.sistem tanda seperti ini di sebut dengan kode (code).kode dikelola dalam berbagai aturan,dengan tanda yang berbeda mengacu atau menunjukan benda berbeda,dan tanda digunakan bersama-sama melalui cara yang diperbolehkan.menurut pandangan somiotika,tanda selalu dipahami dalam hubunganya dengan tanda lain.

3.PARAGMATIK

     Wilayah ketiga dalam studi mengenai semeotika adalah prakmatik,yaitu bidang yang mempelajari bagaimana tanda menghasilkan perbedaan dalam kehidupan manusia,atau dengan kata lain pragmatik adalah studi yang mempelajari penggunaan tanda serta efek yang yang dihasilkan tanda.Aspek paragmatik dari tanda memiliki peran penting dalam komunikasi khususnya untuk mempelajari terjadinya pemahaman (understanding) atau kesalah pahaman (misunderstending) dalam berkomunikasi