BAB 7
KOMUNIKASI
KELOMPOK
Hal terpenting dalam kelompok tidak lah terletak pada
seberapa anggota mengatakan sesuatu ,tetapi bagaimana mereka memberikan respon
atau anggapan atau tangapan diatanra mereka . jika, misalanya satu orang
mengajukan pertanyaan, apa respon yang diberikan angota lainya.
Terdapat empat kemungkinan respon dalam hal ini:
1.menjawabnya
2.menggunakan
pertanyaan itu untuk menyampikan pembicaraan baru
3.mengabaikan
pertanyaan itu sama sekali
4.diam
saja
Masing-masing jenis tanggapan
yang di berikan menciptakan hubungan yang berbeda di antara angota kelompok
dari sudut pandang perspektif, interaksi dalam komunikasi sangatlah penting
dalam membentuk hubungan (relationship) dan interaksi menetukan tujuan yang
ingin di capai.
Sebenarnya, “peran” hanyalah
salah satu bagian dari stuktur kelompok. Kelompok memiliki bentuk dan kita
dapat melihat bentuk ini melalui pola-pola interaksi yang terjadi sepanjang
waktu. Jika angota lama pergi dan anggota baru masuk, maka struktur kekuasaan
dapat berubah, bahkan terkadang secara dramatis.
Analisis
proses interaksi
Pada
bagian awal bab komunikasi kelompok ini kita akan membahas satu teori klasik
yang dinamakan “analisis proses interaksi” yang memberikan pengaruh besar pada
teori komunikasi kelompok. Teori ini membahas jenis-jenis pesan yang di
sampaikan pada orang dalam kelompok dan bagaimana pesan itu mempengaruhi peran
dan kepribadian kelompok.
Menurut bales, analisis proses interaksi terdiri atas enam kategori yaitu :
·
jika masing-masing angota kelompok tidak saling
memberikan cukup informasi, maka kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah
komunikasi”.
·
Jika masing-masing angota kelompok tidak saling
memberikan pendapat maka kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah evaluasi”.
·
Jika masing-masing angota kelompok tidak saling
bertanya dan memberikan saran, maka angota kelompok bersangkutan akan mengalami
“masalah pengawasan”
·
Jika masing-masing kelomok tidak bisa mencapai
sepakatan maka mereka akan mendapatkan “masalah keputusan”.
·
Jika tidak terdapat cukup dramatisasi maka akan
muncul “maslah ketegangan”.
·
Jika angota kelompok tidak ramah dan bersahabat
maka akan terdapat”maslah reintegrasi”, yang berarti kelompok itu tidak mampu
membangun kembali suatu “perasaan kita” atau kesatuan (cohesiveness) dalam
kelompok bersangkutan.
Posisi
seseorang tergantung pada kuadrat di
mana orang itu muncul (misal, dominan,bersahabat,dan instrumental).
·
Jika cara berbicara anda cenderung dominan,
tidak bersahabat dan emosional maka anda akan dipandang anggota lain sebagai
orang yang jahat dan kasar.
·
Jika cara berbicara anda dominan, bersahabat dan
instrumental, maka kemungkinan di hargai sebagai pemimpin pekerjaan yang suka
menolong
·
Jika anda cenderung penurut , tidak bersahabat
dan emosional , maka anda akan di pandang sebagai orang yang suka cemberut dan
membawa pengaruh negatif.
Bila tipe atau jenis prilaku semua anggota kelompok dapat di katagorikan
seperti ini, maka hubungan dan jaringan yang terbentuk dapat di lihat. Semangkin
besar suatu kelompok, maka semangkin
besar kecendrungan terbentuknya kelompok-kelompok yang lebih kecil
(subkelompok) dengan anggota yang memiliki nilai-nilai yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar